Rabu, 21 Juni 2017

Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua

Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : 113 LORONG KEMATIAN

DENGAN mengubah diri menjadi asap, Bunga si gadis alam roh, berhasil menyelinap masuk ke dalam bukit batu markas barisan manusia pocong lewat sebuah celah sehalus rambut. Suara genta mendadak menggema mengguncang seantero tempat. Menyadari bahwa kemunculannya telah diketahui penghuni 113 Lorong Kematian, dia harus bertindak cepat. Bau setanggi mendadak memenuhi ruangan. Lalu satu suara halus mengiang di telinga Bunga.

"Roh dari alam gaib. Kau datang membawa bencana. Terima kematianmu sebelum kau menimbulkan malapetaka!"

Bunga tidak tinggal diam. Dia segera menyahuti suara yang datang dari jauh itu.

"Bencana ada dalam hatimu. Malapetaka ada dalam benakmu! Aku datang membawa kebaikan.

Aku akan bertindak sebagai juru nikahmu. Untuk melepas kau agar bisa kembali bebas ke alam asal.

Dunia bukan tempat tinggalmu. Di dalam lorong ada manusia jahat memperalat dirimu!"

"Ahai! Pandai sekali kau mengeluarkan ucapan.

Hanya perintah Yang Mulia Ketua yang harus dilaksanakan! Hanya Yang Mulia Ketua seorang yang wajib dicintai! Aku mau lihat apakah kau masih bisa berkata-kata sesudah aku menjatuhkan kematian ked
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #141 : Kematian Kedua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Minggu, 11 Juni 2017

Bibit Mangga

Bibit Mangga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu hari, Ada seorang pemuda sedang berlibur ke rumah neneknya di desa. Saat tiba di sana, setelah melepas rindu dan beristirahat sejenak, neneknya menghidangkan sepiring irisan buah mangga yang menggiurkan warna dan aromanya.

“Wah, mangganya harum dan manis sekali nek, sedang musim ya. Saya sudah lama sekali tidak menjenguk nenek, sehingga tidak tahu kalau nenek menanam pohon mangga yang berbuah lebat dan seenak ini rasanya” ujar si pemuda sambil terus melahap mangga itu.

dengan tersenyum nenek menjawab, “makanya, sering-sering lah menjenguk nenek, nenek rindu cucu nenek yang nakal dulu. Pohon mangga itu sebenarnya bukan nenek yang menanam. Kamu mungkin lupa, waktu kecil dulu, setelah menyantap buah mangga, kamulah yang bermain melempar-lempar biji mangga yang telah kamu makan. Nah, ini hasil kenakalanmu itu, telah bertumbuh menjadi pohon mangga dan sekarang sedang kau nikmati buahnya”

“Sungguh nek? Buah mangga ini hasil kenakalan waktu kecilku dulu yang tidak disengaja? Wah, hebat sekali. Aku tidak merasa pernah menanam, tetapi hasilnya tetap bisa aku nikmati setelah sekian tahun kemudian, benar-benar sulit dipercaya” si pemuda tertawa gembira sambil menyantap dengan nikmat mangga dihadapannya.

Nenek melanjutkan berkata, “Cucuku, walaupun engkau tidak sengaja m
... baca selengkapnya di Bibit Mangga Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1